Pembelajaran Seni Karawitan Jawa pada Anak Tunagrahita Ringan

Main Article Content

Hana Permata Heldisari

Abstract

Abstract: This study aims to describe Javanese musical learning in mild mentally retarded children in terms of output and outcome. The subjects in this study were 20 mentally retarded children with the category of being able to learn from the Yogyakarta Bina Siwi Orphanage, which was divided into two groups, namely the control group and the experimental group. Research data were collected through performance assessments and questionnaires. The research instruments used were skill tests and product feasibility questionnaires. To see skills as the goal of musical learning and positive behaviour changes, as a result, they were analysed using the Manova test. The analysis prerequisite test used was the normality test using the Mahalanobis distance test and the multivariate homogeneity test using the Box's M test. The study results stated that musical learning in mentally retarded children through personal learning models could improve Javanese Gamelan playing skills and provide tendencies in behaviour including self-confidence, adaptive and cooperative.


Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran karawitan Jawa pada anak tunagrahita ringan dari segi output dan outcome. Subjek dalam penelitian ini adalah 20 anak tunagrahita dengan kategori mampu didik dari Panti Asuhan Bina Siwi Yogyakarta yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data penelitian dikumpulkan melalui penilaian unjuk kerja dan angket. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu tes keterampilan dan angket kelayakan produk. Untuk melihat keterampilan sebagai tujuan dari pembelajaran karawitan dan perubahan perilaku positif sebagai dampaknya dianalisis menggunakan uji Manova. Adapun uji prasyarat analisis yang digunakan, yaitu uji normalitas menggunakan uji jarak Mahalanobis dan uji homogenitas multivariat menggunakan uji Box’s M. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pembelajaran karawitan pada anak tunagrahita melalui model pembelajaran personal dapat meningkatkan keterampilan bermain gamelan Jawa dan memberikan kecenderungan dalam perilaku di antaranya percaya diri, adaptif dan kerja sama.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Heldisari, H. P. (2022). Pembelajaran Seni Karawitan Jawa pada Anak Tunagrahita Ringan. Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik Dan Pendidikan Musik, 2(1), 67–74. https://doi.org/10.30872/mebang.v2i1.23
Section
Articles

References

Hallam, S. (2018). The Psychology of Music (1st ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315104362

Heldisari, H. P., & Astuti, K. S. (2017). Development of Learning Model Based on the Personal Source in Playing Javanese Gamelan for Children with Special Needs. The Tenth Conference on Applied Linguistics and The Second English Language Teaching and Technology Conference in Collaboration with The First International Conference on Language, Literature, Culture, and Education, 1, 475–480. https://doi.org/10.5220/0007169504750480

Ishida, N. (2008). The Textures of Central Javanese Gamelan Music: Pre-Notation and Its Discontents. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, 164(4), 475–499. https://doi.org/10.1163/22134379-90003652

Jellison, J. A., & Duke, R. A. (1994). The Mental Retardation Label: Music Teachers’ and Prospective Teachers’ Expectations for Children’s Social and Music Behaviors. Journal of Music Therapy, 31(3), 166–185. https://doi.org/10.1093/jmt/31.3.166

Prehara, K., & Supanggah, R. (2019). ‘Towards Gamelan Pop’. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 12(2), 62–70. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v12i2.2528

Savina, E. G. (2020). On the Issue of Forming Abilities of Interpersonal Interaction of Students Under the Conditions of Musical-Theater Activity. Musical Art and Education, 8(2), 72–86. https://doi.org/10.31862/2309-1428-2020-8-2-72-86