Musik Iringan Hudoq Kita’ sebagai Seni Pertunjukan Wisata di Desa Pampang Kota Samarinda
Main Article Content
Abstract
Abstract: Hudoq Kita' can be presented in two different forms of presentation. In addition to ritual music, the art form is also presented in the form of musical entertainment art of tourism. Hudoq Kita’ entertainment music is generally displayed on every Sunday in Lamin Pemung Tawai Pampang village. This research uses qualitative methods, including observation, data collection, and data analysis. The technique in question is the observation of the research objects and the determination of informants. The data collection techniques include literature studies, interviews, and documentation. The last is the technique of data analysis by utilizing data that has been found in the field. The research results will explain with the facts of the finding in the field by the author. By the thesis title above, this research will describe the traditional Pelas Tahun, Hudoq Kita' and its accompaniment music with ritual context. The author will explain how Hudoq Kita' accompaniment music is turning into the entertainment of tourist art contextually and textually.
Abstrak:
Hudoq Kita’ dapat disajikan dalam dua bentuk penyajian yang berbeda. Adapun bentuk kesenian tersebut selain sebagai musik ritual juga disajikan dalam bentuk musik hiburan seni wisata. Musik hiburan Hudoq Kita’ umumnya ditampilkan pada setiap hari minggu di lamin Pemung Tawai Desa Pampang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif meliputi observasi, pengumpulan data dan analisis data. Adapun Teknik yang dimaksud adalah observasi meliputi objek penelitian dan penentuan informan. Teknik pengumpulan data meliputi studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Terakhir yakni teknik analisis data dengan memanfaatkan data-data yang telah ditemukan lapangan. Hasil penelitian akan menjelaskan dengan fakta temuan di lapangan oleh penulis. Sesuai dengan judul skripsi yang diatas, pada tulisan ini akan memaparkan tentang upacara adat Pelas tahun, Hudoq Kita’ dan musik iringan Hudoq Kita’ dengan konteks ritual. Adapun penulis akan menjelaskan bagaimana musik iringan Hudoq Kita’ yang beralih ke sajian hiburan seni wisata secara kontekstual dan tekstual.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Copland, A. (2009). What to Listen for in Music. First New American Library.
Fajriansyah, A. A., Vivian, Y. I., & Pratama, Z. W. (2021). Fungsi Daak Maraa’ dalam Upacara Hudo’ Kawit pada Masyarakat Suku Dayak Bahau di Kota Samarinda: Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik Dan Pendidikan Musik, 1(1), 14–24. https://doi.org/10.30872/mebang.v1i1.2
Gunawan, A., Mursalim, M., & Fahrurazi, F. (2019). Transformasi Musik Tingkilan dalam Kontinuitas di Era Globalisasi (Sebuah Pendekatan Etnomusikologis ). Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019, 1–16. http://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/3
Gunawan, A. (2021). Makna Simbolik Musik Daak Maraaq dan Daak Hudoq dalam Upacara Hudoq Bahau di Samarinda Kalimantan Timur. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(2), 113–126. https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/4462
Heriyawati, Y. (2016). Seni Pertunjukan dan Ritual. Yogyakarta: Ombak.
Indrahastuti, T. (2016). Kajian Semiotika pada Pertunjukan Hudoq Kita’ di Desa Pampang Kalimantan Timur. https://repository.unmul.ac.id/assets/upload/laporan/file_10719000011.pdf
Istianingrum, R. (2016). Degradasi Bahasa Dayak Kenyah. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 8(2), 87–101. http://103.114.35.30/index.php/Stilistika/article/view/107
Karyawanto, H. Y. (2018). Bentuk Lagu Dan Ambitus Nada Pada Orkestrasi Mars Unesa. Virtuoso: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Musik, 1(1), 1–7. https://doi.org/10.26740/vt.v1n1.p8-14
Wulandari, P. S. (2018). “Fungsi Tari Pampaga di Desa Budaya Pampang Kalimantan Timur.” Yogyakarta: ISI Yogyakarta. http://digilib.isi.ac.id/4058/
Mukhransyah, H. (2020). Khazanah Seni Tradisi Kalimantan Timur. Samarinda: Dewan Kesenian Daerah Kalimantan Timur.
Nainggolan, O. T. P. (2019). Strategi Menghafal Penjarian Tangga Nada dalam Mata Kuliah Instrumen Dasar I. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 20(1), 52–59. https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/3335
Oktadus, H. Y. (2018). Hibriditas Musikal: Strategi Budaya? Jurnal Warna, 2(2), 69–75. https://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/view/86
Purwaningwulan, M. M., & Prayogo, H. (2017). Aktivitas Komunikasi Tari Kanjet Anyam Tali Suku Dayak Kenyah. Common, 1(1), 7–18. https://doi.org/10.34010/common.v1i1.244
Putri, R. R. L. (2020). Revitalisasi Tari Ajai di Desa Budaya Pampang Kecamatan Sungai Siring Kota Samarinda. http://digilib.isi.ac.id/6333/1/JURNAL.pdf
Sili, S., Hanum, I. S., & Wahyuni, I. (2019). Etika dalam Hubungan Antar Manusia pada Beberapa Tarian Dayak Kenyah. Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019, 63–77. http://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/8
Sitaen, H. T. (1995). Pergeseran Fungsi Musik di Tengah Kehidupan Masyarakat. Cakrawala Pendidikan, 3(3), 31–40. https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.9189
Hadi, Y. S. (2006). Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Buku Pustaka.
Merriam, A. P. (1964). The Antropolog of Music. United States: Noorthwestern University Press.
Soedarsono, R. M. (2001). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Departemen Pendidikan dan kebudayaan. (1995/1996). “Nilai-Nilai Budaya Di Kalimantan Timur”. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan.
Malm, W. P. (1977). Music Cultures of the Pacific, Near East, and Asia. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.