Mamanda Kutai: Karakteristik Ladon pada Lirik dan Musik Karya Mamanda Panji Berseri
Main Article Content
Abstract
Abstract:
Mamanda Kutai was a traditional theatre which owned by Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Now, Kutai Kartanegara just has one group of Mamanda Kutai, namely Mamanda Panji Berseri. Typically of Mamanda Kutai, there is Ladon (pantun that we humming) first of the show. This research aims to know the characterization text (theme-rheme ) musically from Ladon. The study used a qualitative approach analysis descriptive. This research uses Linguistic Functional Systemic (LFS) approach and musicology. Pantun that made become lyrics, Ladon have Theme and rheme. The Pantun have four-line and every line have four words. Ladon was sung by adding some words to follow the central melody. The structure or arrangement of the word sung (Ladon) is different from the original Pantun. In structure, musical use the musicology approach to variable or characteristic melody.
Abstrak:
Mamanda Kutai merupakan teater tradisional yang dimiliki oleh Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Saat ini, Kutai Kartanegara tinggal memiliki satu kelompok Mamanda Kutai, yaitu Mamanda Panji Berseri. Ciri khas Mamanda Kutai, yaitu adanya Ladon (pantun yang disenandungkan) pada awal pertunjukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik teks (tema-rema) dan musikal pada Ladon. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan Linguistik Fungsional Sistemik (LFS) dan Musikologi. Pantun yang dijadikan lirik Ladon memiliki tema dan rema. Pantun tersebut memiliki empat baris dan setiap barisnya memiliki empat kata. Ladon dinyanyikan dengan menambahkan beberapa kata mengikuti melodi utama. Struktur atau urutan kata dinyanyikan (Ladon) berbeda dengan bentuk pantun aslinya. Secara struktur musikal menggunakan pendekatan Musikologi mengenai variabel atau karakteristik nada.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Adisaputra, A. (2008). Linguistik Fungsional Sistemik: Analisis Teks Materi Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD). Logat: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 4(1), 12–21. https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16735/log-apr2008-4%288%29.pdf?sequence=3&isAllowed=y
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).
Ardiansyah, N., Chanafiah, Y., & Canrhas, A. (2020). Alih Wahana Novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono ke Film HBJ Karya Reni Nurcahyo Hestu Saputra Kajian Ekranisasi. Jurnal Ilmiah Korpus, 4(3), 333–338. https://doi.org/10.33369/jik.v4i3.13163
Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Kanisius.
Damono, S. D. (2012). Alih Wahana. Editum.
Dewi, D. W. C., Nuryatin, A., Supriyanto, T., & Zulaeha, I. (2019). Nilai-nilai Pendidikan Cerita Mamanda bagi Generasi Milenial dalam Cendera Mata sebagai Hasil Industri Kreatif. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana 2019, 2(1), 564–568. https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/view/341
Egido, B. F. (2021). Towards an Asthetics of Cognitive - Parametric Music. Lulu.com.
Endraswara, S. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Pustaka Widyatama.
Mamik. (2015). Metodelogi Kualitatif. Zifatama Publisher.
Najamudin, M., & Riadi, H. (2019). Iringan Musik Teater Mamanda Tubau Kalimantan Selatan. Geter, 2(1), 34–45. https://doi.org/10.26740/geter.v2n1.p34-45
Nettl, B. (2012). Teori Dan Metode Dalam Etnomusikolog. Jayapura Center of Music.
Nugraha, A. D. S. (2017). Struktur Tema-Rema dalam Teks Abstrak Berbahasa Indonesia. Sirok Bastra, 5(1), 15–28. https://doi.org/10.37671/sb.v5i1.91
Prier, K. E. (1996). Ilmu Bentuk Analisis. Pusat Musik Liturgi.
Rizal, S. (2021). Nilai-Nilai Karakter dalam Lirik Lagu Jereh Bu Guru dari Daerah Serang Banten. Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik, 4(2), 82–88. https://doi.org/10.26740/vt.v4n2.p82-88
Sahriansyah. (2015). Sejarah Kesultanan dan Budaya Banjar. IAIN Antasari Press.
Stein, L. (1979). Structure & Style The Study and Analysis of Musical Forms. Alfred Music Publishing.
Suhardi. (2021). Folklore Melayu: Dalam Bentuk dan Kegaramannya. Deepublish.
Sulistyowati, E. (2016). Eksistensi Mamanda dalam masyarakat Kalimantan Selatan. Lentera: Jurnal Pendidikan, 11(2), 11–20. https://doi.org/10.33654/jpl.v11i2.410
Sumardjo, J. (1992). Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Citra Aditya Bakti.
Supanggah, R. (1995). Etnomusikologi. Yayasan Bentang Budaya.
Vivian, Y. I. (2019). Teori Musik Barat 1. Mulawarman University Press.
Wiana, D. (2004). Analisis Tema pada Pantun Melayu (Suatu Kajian Fungsional Sistematik) [Universitas Sumatera Utara]. https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42267/027009002.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Wulandari, N. I. (2017). Nilai Budaya Banjar pada Naskah Mamanda. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya, 6(1), 103–114. https://doi.org/10.20527/jbsp.v6i1.3743
Yulinanda, D. B., Vivian, Y. I., & Setyoko, A. (2021). Gagrak Blitaran: Proses Belajar Kebudayaan di Paguyuban Turonggo Budoyo Mugirejo. Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik dan Pendidikan Musik, 1(1), 1–13. https://doi.org/10.30872/mebang.v1i1.1