Organologi dan Bunyi Kendang Jawa
Main Article Content
Abstract
This research is research on organology and an effort to explain the drum/kendang instrument from the point of view of how to sound the Javanese Karawitan. The approach used in this research is descriptive and qualitative oriented to the data in the field. The theory used is Hood's organology, which explains that the work of organology is not only limited to the history and description of music but also includes several aspects, including playing techniques of the instrument. The results of this study are mapping and explanation of the technique of sounding Javanese drums-kendang, which results can be used as a reference in the learning process of Javanese drums-kendang and, in general, learning Javanese gamelan/karawitan.
Penelitian ini merupakan penelitian tentang organologi dan upaya eksplanasi instrumen kendang dari sudut pandang cara membunyikan pada permainan Karawitan Jawa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang berorientasi pada data-data di lapangan. Teori yang digunakan adalah teori tentang organologi Hood yang menjelaskan bahwa kerja organologi adalah tidak hanya sebatas sejarah dan deskripsi musik tetapi juga mencakup beberapa aspek yang meliputi: teknik permainan dari instrumen. Hasil yang dari penelitian ini adalah pemetaan dan eksplanasi teknik membunyikan kendang Jawa yang mana hasil tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam proses pembelajaran kendang Jawa dan secara umum belajar gamelan/karawitan Jawa.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anselm, S., & Corbin, J. (2003). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Pustaka Pelajar.
Frihady, A., Ghozali, I., & Amir, A. (2013). Studi Organologi Gendang Rebana Melayu di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(11). https://doi.org/10.26418/jppk.v2i11.3867
Haryono, T. (2008). Seni Pertunjukan dan Seni Rupa dalam Perspektif Arkeologi Seni. ISI Press Solo.
Hood, M. (1982). The Ethnomusicologist. Kent State University Press.
Ishida, N. (2008). The Textures of Central Javanese Gamelan Music: Pre-Notation and Its Discontents. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, 164(4), 475–499. https://doi.org/10.1163/22134379-90003652
Kunst, J. (1973). Music in Java (E. L. Heins (ed.)). The Haque Martinus Nijhoff.
Martopangrawit. (1975). Pengetahuan Karawitan I dan II. ASKI Surakarta.
Moleong, L. J. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Prehara, K., & Supanggah, R. (2019). “Towards Gamelan Pop.” Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 12(2), 62–70. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v12i2.2528
Ratna, N. K. (2010). Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Pustaka Pelajar.
Setiawan, S. (2015). Konsep Kendangan Pematut Karawaitan Jawa Gaya Surakarta. ISI Surakarta.
Supanggah, R. (2007). Bothékan Karawitan II: Garap. ISI Press Surakarta.
Trustho. (2005). Kendhang dalam Tradisi Tari Jawa. STSI Press.