Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kesenian Sakeco di Kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat
Main Article Content
Abstract
Kurangnya pemahaman tentang pendidikan karakter menyebabkan menurunnya kesopanan dan meningkatnya kejahatan yang dilakukan oleh anak di bawah umur maupun orang dewasa. Pendidikan karakter dapat ditanamkan melalui kesenian tradisional, khususnya kesenian Sakeco yang terdapat di Kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Melihat kesenian Sakeco tanpa pesan dan makna menimbulkan permasalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kesenian Sakeco Kabupaten Sumbawa Besar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Observasi, wawancara dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Subyek penelitian ini adalah ketua adat, seniman, pembuat lawas dan perancang busana. Teknik validasi yang digunakan adalah teknik triangulasi. Menganalisis data yang diperoleh mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan dari sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Sakeco mengandung nilai-nilai pendidikan karakter pada busana, syair/lawas, penabuh, dan tata rias. Nilai pendidikan karakter tersebut meliputi nilai religius, kerja keras, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, peduli sosial, cinta tanah air, kreatif, dan tanggung jawab.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Daryanto. & Darmiatun, S. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Gava Media.
Mintargo, W. (2018). Budaya Musik Indonesia. Kanisius.
Musbiawan, H. (2022). Ragam Alat Musik Tradisional Sumbawa. Biawan.
Muslich, M. (2018). Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. PT Bumi Askara.
Iswatiningsih, D., & Fauzan, F. (2021). Semiotika budaya kemaritiman masyarakat Indonesia pada syair lagu. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(2), 214—228. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i2.18073
Nurhasanah, L., Siburian, B. P., & Fitriana, J. A. (2021). Pengaruh Globalisasi Terhadap Minat Generasi Muda Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Indonesia. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 31—39. https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5616
Setiawan, E. (2015). Nilai-Nilai Religius Dalam Syair Shalawat Burdah. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 10(1), 1—8. https://doi.org/10.18860/ling.v10i1.3027
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sukiman. (2018). Pemanfaatan Kesenian Sakeco Etnis Samawa. Educatio, 12(1), 1—10. https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/edc/article/view/834
Suyasa, M. (2009). Lawas Samawa dalam Konfigurasi Budaya Nusantara. Mabasan, 3(1), 86—106. https://doi.org/10.26499/mab.v3i1.103
Utami, A. S., & Masjid, A. Al. (2021). Kesenian Tari Bedhaya Ketawang Sebagai Kesenian Tradisional Indonesia. Dinamika Sosial Budaya, 23(2), 190—201. http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v23i2.3475
Wakhyuningngarsih. (2017). Sakeco. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Diakses dari http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/sakeco/
Wawan, J. H. (2022). Perselisihan Antara Dua Geng Pelajar. 20Detik (21 Juni 2022).
Yaumi, M. (2018). Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, dan Implementasi. Prenadamedia Group.
Zainal, A. & Amrullah, A. (2017). Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Gava Media.