Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat https://jurnal.fib-unmul.id/ruhuirahayu <p><img src="https://jurnal.fib-unmul.id/public/site/images/admin_ruhuirahayu/jurnal-1-res-d3480105904e614541340625c42c0d66.jpg" alt="" width="2480" height="3508" /></p> <table class="table table-striped" style="height: 309px;" width="573"> <tbody> <tr> <td width="20%" height="5">Name of journal</td> <td width="80%" height="5">Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat</td> </tr> <tr> <td width="20%" height="20">Initial</td> <td width="80%" height="20">Ruhui Rahayu</td> </tr> <tr> <td width="20%" height="20">Abbreviation</td> <td width="80%" height="20">ruhuirahayu. j.</td> </tr> <tr> <td width="20%" height="20">Publication Frequency</td> <td width="80%" height="20">Two issues every year (April and October)</td> </tr> <tr> <td width="20%" height="20">DOI</td> <td width="80%" height="20"> </td> </tr> <tr> <td width="20%" height="20"> <p>P-ISSN<br />E-ISSN</p> </td> <td width="80%" height="20"> <p>(print)<br /> 2963-2021</p> </td> </tr> <tr> <td width="20%" height="20">Editor-in-Chief</td> <td width="80%" height="20">Ahmad Mubarok, S.Pd., M.Hum.</td> </tr> <tr> <td width="20%" height="20">Publisher</td> <td width="80%" height="20"><a href="http://fib.unmul.ac.id/Sasindo">Department of Indonesian Literature, Faculty of Cultural Studies, Mulawarman University</a></td> </tr> <tr> <td width="20%" height="20">Indexing</td> <td width="80%" height="20"> </td> </tr> </tbody> </table> <p><strong><em>Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat</em></strong> is an academic, open access, peer-reviewed journal founded and first published in 2022 by the Department of Indonesian Literature, Faculty of Cultural Studies, Mulawarman University. Issues are published two times a year in April and October.<strong><em> Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat</em></strong> focuses on publishing research related to Community Service programs, especially those within the theme of humanities.</p> Program Studi Sastra Indonesia Universitas Mulawarman en-US Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2963-2021 PELATIHAN STORY TELLING CERITA RAKYAT KALIMANTAN TIMUR DI SMPN 17 BALIKPAPAN DAN SMAN 1 BALIKPAPAN https://jurnal.fib-unmul.id/ruhuirahayu/article/view/102 <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstract: </em></strong><em>Story telling is an effort to introduce and conserve folklore in East Kalimantan. Storytelling is the activity of telling stories to convey something by speaking using a technique or ability to tell a story. The stories chosen in this activity are folk tales from East Borneo.This activity was first carried out by providing outreach regarding the importance of storytelling activities as a way to improve students' speaking skills. Along with technological developments, digitalization-based storytelling activities with the theme of folklore in East Kalimantan can increase students' interest and speaking skills. After the counseling, the activities carried out were workshops related to folklore storytelling techniques using English.This mentoring activity, apart from improving students' English language skills, especially speaking skills, is also expected to introduce and preserve folklore in East Kalimantan.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><em> </em><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Storytelling, East Kalimantan, Folk Tales, Speaking, Culture</em></p> <p style="font-weight: 400;"> </p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstrak:</strong> Pelatihan story telling atau mendongeng merupakan upaya introduksi dan konservasi terhadap cerita rakyat di Kalimantan Timur. Story telling atau mendongeng merupakan kegiatan bercerita atau mendongeng untuk menyampaikan sesuatu dengan bertutur menggunakan sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah. Cerita yang dipilih dalam kegiatan ini adalah cerita rakyat di Kalimantan Timur. Kegiatan ini pertama-tama dilaksanakan dengan cara melakukan penyuluhan terkait pentingnya kegiatan story telling sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan speaking siswa. Seiring dengan perkembangan teknologi, kegiatan story telling berbasiskan digitalisasi dengan tema cerita rakyat di Kalimantan Timur dapat meningkatkan minat dan kemampuan speaking siswa. Setelah penyuluhan, kegiatan yang dilakukan adalah lokakarya terkait teknik mendongeng cerita rakyat menggunakan bahasa Inggris. Kegiatan pendampingan ini, selain meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa, khususnya dalam keterampilan berbicara, juga diharapkan dapat mengenalkan dan melestarikan cerita rakyat di Kalimantan Timur.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci: </strong>bercerita, Kalimantan Timur, cerita rakyat, berbicara, budaya</p> M.Bahri Arifin Wilma Prafitri Eka Yusriansyah Fatimah Irma Surayya Hanum Marisa Saputri Copyright (c) 2023 Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2023-10-31 2023-10-31 2 2 59 65 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.102 PENGUMPULAN DATA CERITA RAKYAT BONTANG SEBAGAI BAHAN LITERASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL https://jurnal.fib-unmul.id/ruhuirahayu/article/view/101 <p><em>Folklore, serving as a cultural manifestation within Indonesian society, encompasses esteemed principles of local wisdom whose existence needs to be maintained and preserved. While maintaining the essence of the original narrative, folklore that develops in the community generally has multiple versions. The presence of multiple speakers contributes to the narrative's delivery. A team of lecturers and student from the Faculty of Cultural Sciences conducted Community Service (PKM) activity to collect folklore data. This was accomplished through conducting interviews with two individuals who are members of community institutions in the Bontang Kuala area. Numerous titles of folklore compiled based on the narrative of the speakers are Beras Basah, Tanjung Mamat/Hantu Tausan, Nek Gembong, Lok-Lope, Mak Bondan, Ikan Barakuda, Datuk Seman dan Kangkung, as well as Sungai Belanda. The values of local wisdom that can be learnt from these narratives are the consistent practice of generosity, the cultivation of honesty in both speech and conduct, </em><em>the conscientious pursuit of a healthy lifestyle, and the preservation of the natural environment.</em></p> Setya Ariani Nita Maya Valiantien Alamsyah Dahri D Muhammad Alim Akbar Nasir Irni Copyright (c) 2023 Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2023-10-31 2023-10-31 2 2 66 72 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.101 PENERAPAN NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME MELALUI KEGIATAN MENDONGENG BAGI SISWA DI SDN 013 BALIKPAPAN TIMUR https://jurnal.fib-unmul.id/ruhuirahayu/article/view/103 <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstract:</em></strong> <em>This community service program aims to instil multicultural values ​​in grade 6 students at SDN 013 East Balikpapan. The program is implemented through exposure to multicultural values ​​using a case-based method and storytelling. To measure the success of this community service program, two types of tests are carried out, namely a pre-activity test and a post-activity test, then the results of both are compared to see whether there is a change in students' knowledge before and after this community service program activity. From the results of pre-and post-activity tests, it was found that students' knowledge of multicultural values ​​and their implementation increased after being involved in community service programs. It is expected that by increasing their knowledge, students can develop their empathy, tolerance, nationalism and togetherness in a multicultural environment. </em></p> <p style="font-weight: 400;"><em>&nbsp;</em><strong><em>Keywords:</em></strong><em> story-telling, multicultural values, case-based method</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>&nbsp;</strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstrak: </strong>Program pengabdian Masyarakat ini bertujuan menanamkan nilai-nilai multikultural pada siswa kelas 6 SDN 013 Balikpapan Timur. Program dilaksanakan melalui Pemaparan tentang nilai-nilai multikultural menggunakan metode berbasis kasus dan kegiatan mendongeng yang sarat akan nilai multikultural berbasis kebudayaan lokal. &nbsp;Untuk mengukur keberhasilan program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan, dua jenis tes yaitu test pra kegiatan dan tes pasca kegiatan yang kemudian hasil keduanya dibandingkan untuk melihat ada tidaknya perubahan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah kegiatan program pengabdian masyarakat ini. Dari hasil tes pra dan pasca kegiatan didapatkan bahwa pengetahuan siswa tentang nilai-nilai multikultural dan implementasinya meningkat setelah melalui rangkaian program pengabdian masyarakat ini. Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan siswa dapat mengembangkan sikap empati, toleransi, nasionalisme, dan rasa persatuan di dalam lingkungan yang multikultural.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata kunci:</strong> mendongeng, nilai multikultural, pembelajaran berbasis kasus</p> <p style="font-weight: 400;"><em>&nbsp;</em></p> Famala Eka Sanhadi Rahayu Ian Wahyuni Aris Setyoko Bayu Aji Nugroho Anwar Ibrahim Triyoga Copyright (c) 2023 Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2023-10-31 2023-10-31 2 2 73 78 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.103 PENINGKATAN KAPASITAS BUDAYA MELALUI LITERASI VISUAL DAN DIGITAL BAGI MASYARAKAT ADAT KENYAH DESA BUDAYA SUNGAI BAWANG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA https://jurnal.fib-unmul.id/ruhuirahayu/article/view/99 <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstract:</em></strong><em> This Community Service is carried out to support efforts to the advancement of Indonesian culture in a proportion of development that focuses on Cultural Human Resources coaching. Partners in this activity are the performing arts actors in Sungai Bawang Cultural Village, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan. Literature studies and interactive discussions were carried out to find partners' needs, namely the need to use visual media in the context of protecting, developing, and utilizing culture. Coaching is carried out by providing material regarding objects of cultural advancement, strengthening visual and digital literacy, and the basics of photography. Because it is coaching in nature, what is achieved for the cultural capacity enhancement is the increasing knowledge of the participants to utilize visual media for inventory and dissemination of culture.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Culture Advancement, Dayak Kenyah, Digital Literacy, Indigenous People, Photography, Sungai Bawang, Visual Literacy</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>&nbsp;</strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstrak: </strong>Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan untuk mendukung upaya pemajuan kebudayaan Indonesia dalam proporsi pengembangan yang fokus pada pembinaan Sumber Daya Manusia Kebudayaan. Mitra dalam kegiatan ini adalah para pelaku seni pertunjukan di Desa Budaya Sungai Bawang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Studi pustaka dan diskusi interaktif dilakukan untuk mengetahui kebutuhan mitra yaitu perlunya penggunaan media visual dalam rangka perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan budaya. Pembinaan dilakukan dengan memberikan materi mengenai objek pemajuan budaya, penguatan literasi visual dan digital, serta dasar-dasar fotografi. Karena bersifat pembinaan, maka yang dicapai dalam peningkatan kapasitas budaya adalah meningkatnya pengetahuan peserta dalam memanfaatkan media visual untuk inventarisasi dan penyebarluasan budaya.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata kunci:</strong> Dayak Kenyah, fotografi, literasi digital, literasi visual, masyarakat adat, pemajuan kebudayaan, Sungai Bawang</p> Jonathan Irene Sartika Dewi Max Sindy Alicia Gunawan Ririn Setyowati Masrur Maximilianus Rafael Sangga Augusta Yobel Rudy Kevin Romasundi Sinurat Frans Rivaldo Kawulusan Muhammad Qusairi Hamzah Copyright (c) 2023 Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2023-10-31 2023-10-31 2 2 85 94 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.99 OPTIMALISASI PROMOSI DESA BUDAYA SUNGAI BAWANG DENGAN PEMBUATAN VIDEO BERBASIS CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN FILMORA https://jurnal.fib-unmul.id/ruhuirahayu/article/view/97 <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstract: </em></strong><em>Sungai Bawang Cultural Village organizes weekly Dayak Kenyah Tribe traditional dance performances. Many people, especially in East Kalimantan, only know the Pampang Cultural Village. Therefore, social media videos based on folklore must be optimized for promotional purposes. By altering and uploading videos to social media, the community, particularly members of the Pokdarwis of Sungai Bawang Cultural Village, have the capacity to promote their cultural performances independently. Thus, many people are able to learn about the Sungai Bawang Tourism Village performances. Experiments, lectures, discussions, and demonstrations are the methods applied. The method is carried out in three stages: (1) Downloading the Filmora application, (2) Providing an introduction to the section allocated for the Filmora application, and (3) Creating videos using Filmora. Sungai Bawang Cultural Village community members and Pokdarwis grew an interest in the project and successfully completed the video editing procedure through the use of the Filmora Application. This process also increases public consciousness regarding the significance of social media in promoting the performance video of Sungai Bawang Cultural Village to a broad audience. </em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Keywords:</em></strong> Sungai Bawang Cultural Village, Optimization, Promotional Video, <em>Filmora Application</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong> </strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstrak: </strong>Desa Budaya Sungai Bawang setiap minggunya menampilkan pertunjukan tari tradisi Suku Dayak Kenyah. Banyak masyarakat khususnya di Kalimantan Timur hanya mengenal Desa Budaya Pampang. Perlu adanya optimalisasi promosi melalui video berbasis cerita rakyat yang diunggah di media sosial. Masyarakat khususnya anggota Pokdarwis Desa Budaya Sungai Bawang mampu mandiri dalam mempromosikan pertunjukannya dengan cara mengedit video dan mengunggahnya di media sosial. Hal ini bertujuan agar banyak orang mengerti pertunjukan yang ada di Desa Wisata Sungai Bawang. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi, dan eksperimen. Metode yang digunakan diimplementasikan melalui 4 cara, yaitu: (1) Pengunduhan Aplikasi Filmora; (2) Pengenalan Bagian Pada Aplikasi <em>Filmora</em>; dan (3) Pembuatan video menggunakan <em>Filmora</em>. Masyarakat maupun anggota Pokdarwis Desa Budaya Sungai Bawang mulai tertarik dan mampu melakukan proses pengeditan video menggunakan Aplikasi <em>Filmora</em>. Proses ini memberi dampak yang lain yaitu kesadaran masyarakat akan pentingnya media sosial dalam promosi video pertunjukan Desa Budaya Sungai Bawang agar dikenal oleh banyak orang.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata kunci:</strong> Desa Budaya Sungai Bawang, Optimalisasi, Video Promosi, Aplikasi <em>Filmora</em></p> <p style="font-weight: 400;"> </p> Mardliya Pratiwi Zamruddin Ahmad Mubarok Eka Pratiwi Sudirman Yofi Irvan Vivian Lisa Setiawati John Wesley Gideon Ester Lina Copyright (c) 2023 Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2023-10-31 2023-10-31 2 2 79 84 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.97 PENINGKATAN LITERASI SENI PADA REMAJA BALI DI KOTA BALIKPAPAN https://jurnal.fib-unmul.id/ruhuirahayu/article/view/98 <div> <p><strong><em><span lang="EN-US">Abstract: </span></em></strong><em><span lang="EN-US">This service activity aims to increase the knowledge of art literacy among teenagers in Balikpapan City as an effort to increase awareness related to cultural identity. Activities carried out in the form of music training and folklore documentation in the Balinese community at Giri Jaya Natha Temple, Balikpapan City. This activity is carried out through three stages; first, the preparation stage, field observation as an effort to determine the right training for Balinese youth groups in Balikpapan City. Second, the implementation stage by giving post-test, training, and pre-test. Third, the reporting stage by evaluating the results of post and pre-test. The result of written evaluation shows that 92% of teenagers have improved art literacy skills on the use and function of Balinese musical instruments.</span></em></p> </div> <div> <p><strong><em><span lang="EN-US">Keywords:</span></em></strong><em><span lang="EN-US"> Art literacy improvement, teenagers, temple</span></em></p> </div> <div> <p><em><span lang="EN-US"> </span></em></p> </div> <div> <p><strong><span lang="EN-US">Abstrak: </span></strong><span lang="EN-US">Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan literasi seni pada remaja di Kota Balikpapan sebagai upaya peningkatan kesadaran terkait budaya identitas. Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan seni musik serta dokumentasi cerita rakyat pada komunitas masyarakat Bali di Pura Giri Jaya Natha Kota Balikpapan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga tahapan; pertama tahap persiapan, observasi lapangan sebagai upaya penentuan pelatihan yang tepat pada kelompok remaja Bali di Kota Balikpapan. Kedua tahap pelaksanaan dengan memberikan <em>post- test, </em>pelatihan, dan <em>pre-test</em>. Ketiga, tahapan pelaporan dengan mengevaluasi hasil <em>post </em>dan <em>pre test.</em> Hasil evaluasi secara tertulis menunjukkan bahwa 95% remaja mengalami peningkatan keterampilan literasi seni tentang penggunaan dan fungsi alat musik Bali.</span><span style="font-size: 0.875rem;"> </span></p> </div> <div><strong><span lang="EN">Kata kunci</span></strong><span lang="EN">: Peningkatan literasi seni, remaja, pura</span></div> Singgih Daru Kuncara Zamrud Whidas Pratama Purwanti Agus Kastama Putra Saferi Yohana Copyright (c) 2023 Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2023-10-31 2023-10-31 2 2 95 102 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.98 SOSIALISASI URGENSI PERJANJIAN PRANIKAH BAGI GENERASI GEN Z https://jurnal.fib-unmul.id/ruhuirahayu/article/view/73 <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstract:</em></strong><em> This paper aims to educate the public about the importance of a prenuptial agreement made before a legal marriage exists in forming a harmonious, happy and peaceful household. This study used the community outreach method with question and answer interactions. The results of this community service activity received a response from young people of marriageable age, with indications of many questions about how important this prenuptial agreement is for family harmony.</em><em> </em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Keyword</em></strong><em>: agreement, prenuptial</em></p> <p style="font-weight: 400;"> </p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstrak: </strong>Tulisan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perjanjian pranikah dilakukan sebelum adanya pernikahan yang sah dalam membentuk rumah tangga yang harmonis, bahagia dan tentram. Penelitian ini menggunakan metode pengabdian kemasyarakat dengan sosialisasi kemasyarakat dengan interaksi tanya jawab. Hasil kegiatan abdi masyarakat ini mendapat sambutan dari remaja-remaja usia menikah, dengan indikasi banyak pertanyaan mengenai seberapa penting perjanjian pranikah ini diperlukan untuk keharmonisasian keluarga.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata kunci:</strong> Perjanjian, Pranikah</p> Marta Hutapea Sefti Yolanda Saifullah Abdil M Setiyo Utomo Copyright (c) 2023 Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2023-10-31 2023-10-31 2 2 103 107 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.73 PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DAN PEMBUATAN POC https://jurnal.fib-unmul.id/ruhuirahayu/article/view/72 <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstrac</em></strong><strong><em>t: </em></strong><em>TOGA is a family medicinal plant named in the yard with many properties. There are several examples of these TOGA plants: turmeric, temulawak, kencur, basil, ginger, and galangal. In addition to being used as traditional medicine, TOGA is often used as a kitchen spice. However, many Kampuang Keay Damai District residents still need to learn how to cultivate and process TOGA to become traditional medicine. On this basis, this activity aims to provide knowledge to the community about using yard land with TOGA. The method provided is through socialization and counseling on using yard land with family medicinal plants. In conclusion, the local community is very accepting and understanding regarding the use of yard land with family medicinal plants and the manufacture of Liquid Organic Fertilizer (POC), as evidenced by the enthusiasm of the participants during the discussion and question and answer sessions conducted. </em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Land, TOGA, POC</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong> </strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstrak</strong><strong>: </strong>TOGA merupakan tanaman obat keluarga yang ditanam pada lahan pekarangan yang banyak khasiat, Terdapat beberapa contoh tanaman TOGA tersebut ialah kunyit, temulawak, kencur, kemangi, jahe dan lengkuas. TOGA selain dijadikan sebagai obat-obatan tradisional juga sering dijadikan sebagai bumbu dapur. Namun, masih banyak warga kampung Keay, Kecamatan Damai yang tidak mengetahui cara budidaya serta pengolahan TOGA hingga menjadi obat tradisional. Atas dasar tersebut sehingga kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan lahan pekarangan dengan TOGA. Metode yang diberikan adalah dengan cara sosialisasi dan penyuluhan mengenai pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman obat keluarga. Kesimpulan, masyarakat setempat sangat menerima dan memahami mengenai pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman obat keluarga dan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), dibuktikan dengan antusias peserta pada saat sesi diskusi dan tanya jawab yang dilakukan.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci</strong>: Pekarangan, Toga, POC</p> Hasriati Setiyo Utomo Ahmad Ali Sombili Dinda Amelia Damanik Christina Natalia Lun Copyright (c) 2023 Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2023-10-31 2023-10-31 2 2 108 113 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.72