PEMBUATAN DAN PENGEMBANGAN RUMAH BUDIDAYA MAGGOT BSF (BLACK SOLDIER FLY) DI DESA MARTADINATA, KECAMATAN TELUK PANDAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR

CREATION AND DEVELOPMENT OF BSF MAGGOT (BLACK SOLDIER FLY) CULTIVATION HOUSES IN MARTADINATA VILLAGE, TELUK PANDAN DISTRICT, EAST KUTAI REGENCY

Authors

  • Zamrud Whidas Pratama Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman
  • Muhammad Faqih Zaky Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman
  • Aji Nashafa Azka Aisha Fawwaz Fakultas Teknik Universitas Mulawarman
  • Nur Rufiat Zariyyumabtsutsah Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman
  • Ahmad Revaldy Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman
  • Ilham Ali Azizi Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman
  • Muhammad Nizamul Fawwaz Ainurrofiq Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
  • Denni Burhan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman
  • Muhammad Ade Ryan Hartono Fakultas Teknik Universitas Mulawarman
  • Ayu Wanda Pratiya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman
  • Novita Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman
  • Risma Ariana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman
  • Ghea Rizky Ananda Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.30872/ruhuirahayu.v3i2.152

Keywords:

BSF maggot, organic waste management, bioconversion, community empowerment, sustainable village, Maggot BSF, pengelolaan sampah organik, biokonversi, pemberdayaan masyarakat, desa berkelanjutan

Abstract

This Community Service Program (PKM) aims to provide a practical solution to organic waste management problems in Martadinata Village through the implementation of Black Soldier Fly (BSF) cultivation technology. Improperly managed organic waste has caused environmental issues, including pollution and open waste burning by residents. The program was designed to reduce the volume of organic waste, increase environmental awareness, and create new economic value for the community through the utilization of BSF larvae (maggot) as livestock feed and organic fertilizer. The project involved constructing a maggot cultivation facility in RT 09, Martadinata Village, funded by PT Pupuk Kaltim with a total cost of Rp. 5,000,000. The implementation stages included planning, construction, maggot stocking, technical training, and community mentoring in the management and utilization of the cultivation products. The results indicate that BSF maggots effectively decompose household organic waste while producing marketable biomass and nutrient-rich residue for agricultural use. Moreover, the establishment of the maggot cultivation unit serves as a demonstration and learning site for residents interested in adopting the technology independently. This program has generated positive environmental, social, and economic impacts, and it demonstrates a sustainable model for rural organic waste management and community empowerment.

Keywords: BSF maggot, organic waste management, bioconversion, community empowerment, sustainable village.

 

Abstrak: Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan pengelolaan sampah organik di Desa Martadinata melalui penerapan teknologi budidaya Black Soldier Fly (BSF) atau lalat tentara hitam. Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik selama ini menimbulkan permasalahan lingkungan, termasuk pencemaran dan praktik pembakaran sampah oleh warga. Program ini dirancang untuk mengurangi volume sampah organik, meningkatkan kesadaran lingkungan, serta menciptakan nilai ekonomi baru bagi masyarakat melalui pemanfaatan maggot BSF sebagai pakan ternak dan pupuk organik. Kegiatan dilakukan dengan membangun kandang budidaya maggot di RT 09 Desa Martadinata dengan dukungan dana sebesar Rp. 5.000.000,00 dari PT Pupuk Kaltim. Tahapan kegiatan meliputi perencanaan, pembangunan kandang, pengadaan bibit maggot, pelatihan teknis, serta pendampingan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan hasil budidaya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa maggot BSF efektif dalam menguraikan limbah organik rumah tangga sekaligus menghasilkan biomassa bernilai jual dan residu yang bermanfaat bagi pertanian. Selain itu, terbentuknya kandang percontohan maggot BSF menjadi sarana edukasi bagi warga yang ingin mengembangkan budidaya secara mandiri. Program ini memberikan dampak positif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat serta berpotensi menjadi model pengelolaan sampah berkelanjutan di wilayah pedesaan.

Kata kunci: Maggot BSF, pengelolaan sampah organik, biokonversi, pemberdayaan masyarakat, desa berkelanjutan.

Published

31-10-2024

How to Cite

Pratama, Z. W., Zaky, M. F., Fawwaz, A. N. A. A., Zariyyumabtsutsah, N. R., Revaldy, A., Azizi, I. A., Ainurrofiq, M. N. F., Burhan, D., Hartono, M. A. R., Pratiya, A. W., Novita, Ariana, R., & Ananda, G. R. (2024). PEMBUATAN DAN PENGEMBANGAN RUMAH BUDIDAYA MAGGOT BSF (BLACK SOLDIER FLY) DI DESA MARTADINATA, KECAMATAN TELUK PANDAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR: CREATION AND DEVELOPMENT OF BSF MAGGOT (BLACK SOLDIER FLY) CULTIVATION HOUSES IN MARTADINATA VILLAGE, TELUK PANDAN DISTRICT, EAST KUTAI REGENCY. Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 121–128. https://doi.org/10.30872/ruhuirahayu.v3i2.152

Issue

Section

Articles